Pulau Penyengat | Kepulauan Riau

Pulau Penyengat adalah sebuah pulau kecil di perairan selat riau Provinsi Riau tepatnya disebelah timur kota Tanjung Pinang, Indonesia. Pulau ini terkenal sebagai salah satu tempat wisata sejarah yang paling menarik dan populer di Riau. Pulau Penyengat kaya akan sejarah, budaya dan keindahan alam. Pulau ini memiliki banyak bangunan dan monumen dari masa lalu, termasuk Masjid Raya Sultan Riau, Istana dan makam Sultan Riau.

Pulau Penyengat juga memiliki arti penting bagi Indonesia: pada tahun 1819, sebuah perjanjian yang disebut ‘Perjanjian London’ ditandatangani antara Inggris dan Belanda di pulau ini. Perjanjian ini menandai berakhirnya pengaruh Belanda di wilayah Indonesia.

Pulau Penyengat memiliki sejarah yang panjang dan menarik, Sejarah pulau ini berawal pada abad ke-18, Pada saat itu, Pulau Penyengat merupakan pusat pemerintahan, perdagangan dan budaya yang sangat penting di wilayah tersebut. Raja Ali Haji, seorang tokoh penting di Kerajaan Johor-Riau dan penduduk asli Pulau Penyengat, dikenal sebagai intelektual dan penulis yang sangat produktif. ketika Sultan Abdul Rahman, Sultan Riau Lingga, memutuskan untuk memindahkan ibukota kerajaan dari Bintan ke Pulau Penyengat pada tahun 1784. Pada saat itu, Pulau Penyengat menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang membawa kekayaan besar bagi Kerajaan Riau Lingga.

Pulau Penyengat memiliki banyak bangunan dan monumen peninggalan masa lalu yang sangat menarik untuk dikunjungi. Salah satu bangunan yang paling terkenal di pulau ini adalah Masjid Agung Sultan Riau, sebuah masjid yang megah dan indah dengan arsitektur khas Melayu. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Riau dan melambangkan keagungan dan kejayaan Islam di wilayah tersebut. Di sebelah masjid terdapat Istana Riau, bangunan bersejarah yang terkenal dengan arsitektur tradisional Melayu yang rumit.

Selain sejarah budayanya, Pulau Penyengat juga memiliki sejarah perjuangan yang penting bagi bangsa Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, pulau ini menjadi basis perlawanan penting bagi pergerakan nasionalis Indonesia. Raja Haji Fisabiriya, putra Raja Ali Haji, adalah salah satu tokoh yang paling terkenal dalam gerakan ini, meskipun ia juga seorang komandan militer terkenal yang berhasil mengusir Belanda dari Riau.

Selain itu, Pulau Penyengat merupakan rumah bagi makam sultan dan keluarga kerajaan Riau. Salah satu makam yang paling terkenal adalah makam Sultan Mahmud, sultan terakhir Riau Lingga. Makam ini memiliki arsitektur yang sangat indah dan dikelilingi oleh pohon kelapa yang rindang.

Selain bangunan bersejarah, Pulau Penyengat juga memiliki keindahan alam yang luar biasa. Pulau ini dikelilingi oleh perairan yang jernih dan pantai yang indah. Wisatawan dapat menikmati pemandangan yang indah dan berjemur di pantai-pantainya yang terkenal dengan pasirnya yang putih dan lembut. Selain itu, Pulau Penyengat juga menawarkan keindahan alam bawah laut yang spektakuler. Anda bisa menyaksikan keindahan terumbu karang dan biota laut yang menakjubkan dengan melakukan snorkeling atau diving.

Pulau Penyengat dapat dicapai dengan menggunakan kapal dari pelabuhan Tanjung Pinang. Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit dengan kapal dari Tanjung Pinang ke Pulau Penyengat. Pulau Penyengat sangat ramai dikunjungi wisatawan pada akhir pekan dan hari libur. Oleh karena itu, wisatawan yang ingin berkunjung ke pulau ini disarankan untuk datang pada hari kerja.